Pages

Ads 468x60px

Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Renungan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 Desember 2014

Pemberian Diri

Bahwa status sosial atau jabatan sosial itu tampknya penting, itu tidak berarti banyak untuk bagaimana kita dikenang oleh orang lain. Karakter yang terwujud dalam tindakan kita adalah yang lebih menentukan.

Karakter itulah yang kita bawa sejak lahir dan diharapkan bisa dikembangkan seiring dengan kita tumbuh besar dalam masyarakat. Sementara semua status sosial yang kita kenal adalah sesuatu yang sangat lahiriah dan pelengkap bagi kehidupan kita. Artinya kita mengetahuinya dan menghasratinya setelah perlahan-lahan kita menjadi sadar dalam hidup bermasyarakat.

Minggu, 09 November 2014

Kenapa Berdoa?

Kurangnya berdoa adalah penyebab dari maraknya peristiwa korupsi, kolusi, pembunuhan,penipuan, pencurian, politik busuk, dan tindakan kejahatan moral lainnya pada akhir-akhir ini.

            Dalam konteks demikian, doa tidak dimengerti hanya karena tuntutan agama, mewarisi kebiasaan keluarga, demi alasan masuk surga, dan semacamnya. Doa juga berciri eksistensial. Kita berdoa karena kita manusia.

Jumat, 07 November 2014

MEMBERI DARI KEKURANGAN?

Meskipun sudah 25 tahun menjadi pemeluk Katolik dan ditambah hidup di seminari selama hampir belasan tahun serta mendapat pendidikan teologi selama 4 tahun, baru kemarin saya memahmi lebih baik ajaran Yesus tentang “memberi”.

Tentang janda miskin yang menaruh uangnya ke dalam peti persembahan, Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. “(Luk 21: 3) Janda miskin itu memberi dari kekurangannya, bukan dari kelebihannya. Arti "memberi dari kekurangan" itulah yang cukup sulit saya mengerti selama ini.

Pesta Santo Fransiskus Asisi


Melewati pertengkaran panjang dengan ayahnya, anak dari seorang kaya raya tersebut akhirnya memilih hidup miskin. Gaya hidup demikian menjadi kritikan bagi gereja pada zamannya yg terkesan glamor. Tak hanya itu ia kemudian dikenal sebagai seorang mediator sejati yg membatalkan perang antara pasukan kristen dan muslim. Persahabatannya dengan makhluk ciptaan lain merupakan kisah menarik lain tentang santo Fransiskus.

Kehidupannya menggambarkan bahwa sebagaimana org miskin berjuang mati-matian menjadi kaya dan menikmati kemewahan, demikian pula orang yg sudah terlanjur kaya. Menjadi miskin tdklah mudah bagi mereka. Butuh perjuangan.

Mengapa bgitu sulit?? Tentu saja tdk lepas dari karakter dasar manusia sebagai makluk yg berkeinginan. Selalu menginginkan sesuatu dan berjuang untuk memenuhinya.

Ia tidak menampik ciri dasar itu. Yang ia lakukan selama bertahun-tahun adalah bergulat dan berdialog dengan dirinya sendiri. Hasrat untuk menginginkan sesuatu tdk bisa dihapus, tapi Ia coba menetralkan semua keinginan itu dengan cara memberikan pengertian-pengertian dan kebijaksanaan terhadap keinginannya sendiri. Sebab perang yg sesungguhnya adalah dengan diri sendiri.

Minggu, 31 Agustus 2014

Misteri Di Balik Kematian

Saya melangkah dengan ragu saat memasuki kuburan. Letaknya jauh dari kampung. Sepi dan senyap, kecuali suara gemerisik dari daun-daun bambu yang menjulur ke jalan setapak. Kuburan-kuburan semen itu tampak tak terawat dan menyeramkan. Berlumut dan ditudungi semak belukar yang tumbuh membosankan.

            Teman seperjalanan saya sore itu tiba-tiba mengejutkan saya. Melihat pemandangan di kuburan seperti itu, dia berkata, “Beginilah hidup kita. Seminggu atau sebulan pertama cairan lilin berseliweran di atas kuburan. Berbulan-bulan dan bertahun-tahun kemudian, semakin berkurang, bahkan mulai  terlupakan. Nanti kalau anak-cucu juga meninggal, kita bahkan mungkin tak pernah diingat apakah pernah hidup atau tidak dalam dunia ini.”

Senin, 07 April 2014

Beramal

Beramal selalu menjadi ajakan yang sentral selama masa prapaskah. Akan tetapi, tidaklah mudah memahami arti amal dalam konteks Indonesia yang belakangan ini semakin hiruk-pikuk menjelang pesta demokrasi.
Paus Fransiskus

Aksi amal bermunculan. Beberapa hari lalu di sebuah jejaring sosial, misalnya, seorang mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan sembako yang diberikan oleh seorang calon legislatif. Beberapa bulan sebelumnya, di beberapa tempat bencana terdapat posko-posko penyelamatan yang berbendera partai politik tertentu.

Barangkali kita bingung, yang mana aksi amal yang benar-benar bercita rasa Kristiani?

Minggu, 09 Maret 2014

Rahasia Disiplin!

Depan Gereja Katedral Baguio city, Filipina.
Tidak jarang saya mendengar bahwa salah satu kunci kesuksesan adalah disiplin. Namun semua orang paham, untuk menjadi disiplin juga tidaklah mudah. Idea kedisiplinan menuntut kita bertindak secara terjadwal, terrencana, dan tepat waktu. Kita harus bertindak konsisten.

Saya misalnya sangat merindukan dapat mengerjakan segala sesuatu secara terjadwal. Dapat membuat skripsi sesuai rencana. Setiap malam belajar dan mengerjakan tugas secara teratur. Bangun dan tidur tepat waktu. Olahraga secara secukupnya.

Ajarilah Kami Berdoa

Kita kerap berdoa, bahkan harus selalu berdoa. Beragam aksi tubuh seperti berlutut, berdiri,bersila, dan sebagainya diperagakan demi khusyuk dalam doa. Tidak kurang juga berbagai buku diterbitkan, baik mengenai devosi-devosi maupun cara-cara berdoa.

Dapat saja terjadi, kita memahaminya dengan baik, bagaimana seharusnya berdoa. Tapi patut diingat, gejala self-centered atau self-seeking bukan cerita asing dalam berdoa. Kerap dipraktikan kebanyakan orang bahkan tidak pernah menyadarinya.  Gejala seperti terlihat, ketika kita lebih dominan memikirkan apa yang kita inginkan dan tidak punya kesempatan untuk berpikir, apa yang Allah kehendaki.  Terlalu banyak menyampaikan permohonan tetapi tidak memberi waktu untuk TUhan berbicara. Lebih banyak mengucapkan doa daripada mendengar sabda Allah.

 

simple text

Gregorius Afioma

Sample Text

Sample Text